SELAMAT DATANG DI BLOG SDIT SA'ADIAH.

Jumat, 10 Maret 2017

Pomg maret



PERTEMUAN ORANG TUA MURID & GURU (POMG)
SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) SA’ADIAH
KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK
JL. Kapalo Koto No. 10A Desa Galanggang Tangah Salayo No. HP : 081363245816
Nomor : 009/POMG.SDIT-S/III/2017                                     Salayo, 03 Maret 2017
Lamp   : -                                                                                 Kepada
Hal       : Undangan                                                                Yth. Bapak/Ibu
                                                                                                Orang tua/ Wali Murid

            di
                 Tempat

Assalamualaikum Wr, Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Melalui surat ini kami pihak sekolah mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri acara Pertemuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG). Yang Insya Allah akan diadakan pada :

Hari/Tanggal    : Sabtu, 04 Maret 2017
Jam                 : 10.00 s/d 12.00 WIB
Tempat            : SDIT Saadiah
Agenda            : 1. Informasi Ujian
                          2. Informasi Wisuda
  3. Materi bersama Ust. Nosa Ekananda, S. Pd

Demikianlah surat ini kami sampaikan, besar harapan kami Ayah dan Bunda dapat menghadiri pertemuan ini. Atas kehadiran Ayah dan Bunda kami ucapkan terima kasih.

Billahittaufiq walhidayah

Wassalamualaikum Wr, Wb.



                                                                       
                      Mengetahui
                     Kepala Sekolah
                             SDIT Saadiah





              Siti Syofiah, S.Pd. I
                                                                                              NIY : 19800104 20140423 01




Catatan :
            Orang tua diwajibkan hadir, karena kehadiran Ayah/ Bunda akan mendapatkan poin         bagi anak-anaknya di sekolah.

UU Dasar



UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 


PEMBUKAAN


Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.



                                                                                                                                                SDIT SA’ADIAH

Senin, 06 Maret 2017

Kewajiban Kita Kepada Rasulullah saw.




         Orang yang bersyahadat rasul mengakui bahwa Muhammad bin Abdullah adalah nabi dan utusan Allah. Persaksian ini menuntut komitmen darinya. Sebagai konsekuensi atas persaksiannya itu adalah meyakini serta mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah pribadi yang unggul, sangat mencintai kita sebagai umatnya Beliau telah menghabiskan umurnya untuk membimbing manusia Dengan Islam yang beliau bawa, manusia menjadi berperadaban tinggi berasaskan akidah yang kokoh, lalu bagaimanakah seharusnya sikap kita kepada beliau SAW?
1. Membenarkan apa yang disampaikannya
Apa yang dikatakannya bukan berdasarkan nafsu melainkan wahyu Allah. 

Artinya : Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. 4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS 53 : 3-4)

Seorang muslim yang baik [seperti misalnya Abu Bakar ra,] selalu membenarkannya. Dalam peristiwa isra’ mi’raj tatkala kebanyakan orang mendustakannya, Abu Bakar ra. mengatakan: “Kalaupun dia mengatakan yang lebih dari itu, aku tetap mempercayainya.” Maka Rasul pun menjulukinya sebagai ash-Shiddiq.
2. Menaati apa yang diperintahkannya          
Apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dikerjakan sebatas kemampuan karena Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Artinya, kita harus berusaha maksimal untuk meramal yang hasilnya terserah urusan Allah.
 
84.  Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
 
3. Menjauhi apa yang dilarang-Nya
Larangan agama harus ditinggalkan sama sekali. Bahkan secara preventif harus dijauhi agar tidak terlibat kemaksiatan dan terjerumus dalam dosa.
7.  Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
4. Tidak beribadah kecuali dengan apa yang disyariatkannya
Sesungguhnya semua peribadatan itu haram, kecuali yang sudah ada syariatnya. Sedangkan hal-hal yang mubah dapat ditingkatkan sehingga bernilai ibadah manakala didasarkan pada niat ikhlash illaaHi ta’ala.
2.  Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
Berdasarkan empat sikap tersebut: Membenarkan apa yang dikabarkannya, Mentaati semua perintahnya, Menjauhi semua yang dilarangnya, Tidak dikatakan beribadah kecuali dengan mengikuti syari’atnya. Maka dapatlah kita perincikan kewajiban-kewajiban kita kepada Rasulullah SAW :
1.    Mengimaninya       
Banyak ayat yang menyebut iman kepada Allah dan Rasul secara bersamaan. Ini artinya bahwa Iman kepada Rasul tidak dapat dipisahkan dengan iman kepada Allah. Keislaman seseorang dianggap batal bila hanya iman kepada Allah akan tetapi tidak iman kepada Rasul, dan disebut inkaru sunnah.
ƒ
10.  Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? 11.  (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui. (QS 61 : 10-11)

2.    Mencintainya.
Cinta yang bukan sekedar simpati, curahan hati, atau rindu, tapi sampai ke tingkat mesra (al-’isyqu) – lihat kembali materi “Lawazimul Mahabbah” Sahabat Umar ra pernah berkata kepada Rasulullah SAW bahwa Rasul adalah yang paling dicintai dari segala sesuatu, kecuali dirinya. Rasul SAW meluruskannya,
 لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ عِنْدَهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ نَفْسِهِ
Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga menjadikan aku lebih dicintai di sisinya dari dirinya sendiri – HR. Ahmad)

Iman seseorang dianggap sempurna bila ia telah mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih besar dibanding cintanya kepada orang lain bahkan dirinya sendiri.

3.    Mengagungkannya
Jasa dan pengorbanannya untuk umat ini berikut sifat-sifat kesempurnaan yang Allah berikan kepadanya membuatnya layak untuk diagungkan. Namun pengagungan ini tidak boleh melampaui batas karena Islam melarang kultus.
Tentu penghormatan dan pengagungan yang tidak melampaui batas seperti orang Nasrani  terhadap Isa AS. Nabi SAW tidak suka jika ia datang terus para sahabat pada berdiri untuk mencegah pengkultusan. Tapi saat perbuatan itu dilakukan antar-sahabat beliau tidak melarangnya. Seperti saat Ka’ab bin Malik menemui Rasulullah setelah taubatnya diterima (turun surat 9:117-118), maka salah seorang sahabat (Thalhah bin Ubaidillah) berdiri menyambutnya dan menjabat tangannya mengucapkan selamat
117.  Sesungguhnya Allah Telah menerima Taubat nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, Kemudian Allah menerima Taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka, 118.  Dan terhadap tiga orang [665] yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi Telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun Telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka Telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima Taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. [665]  yaitu Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Mararah bin Rabi'. mereka disalahkan Karena tidak ikut berperang.

4.    Membelanya
Membelanya adalah kewajiban mukmin, caranya dengan ittiba’ kehidupannya, maka pasti Allah akan memberi penghargaan atasnya.

5.      Mencintai mereka yang mencintainya.     
Mereka cinta karena Allah dan Rasul-Nya, mereka bertemu dan berpisah karena dorongan cinta tersebut. Mereka bagaikan tubuh yang satu, bila ada yang sakit, semua merasakan demam dan tidak bisa tidur.
6. Menghidupkan sunnahnya
Bukan hanya sunnah dalam ibadah khusus, bahkan termasuk aktifitas sehari-hari yang kecil dan sederhana. Bila aktifitas tersebut dimaksudkan untuk ittiba’ rasul, maka pasti bernilai ibadah.
7. Memperbanyak shalawat kepadanya
Satu shalawat nabi yang diucapkan seorang muslim akan dibalas dengan sepuluh kali doa Rasul untuknya.
8. Mengikuti manhaj-nya
Manhaj yang dimaksud tidak lain adalah sistem Islam yang mengatur segala aspek kehidupan manusia.
9. Mengikuti risalahnya
Dengan menjaga, membela, dan memperjuangkan dalam gerak dakwah dan jihad.